Langsung ke konten utama

Mahar yang Paling Barakah


Hari ini, seorang artis ditanya apakah ia ingin menikah lagi setelah bercerai. Ia menjawab mau tapi dengan syarat maharnya lima miliar rupiah.
Mahar. Dalam beberapa hadits, ia dikaitkan dengan keberkahan pernikahan dan keberkahan seorang istri. Bahwa pernikahan yang paling barakah adalah yang paling mudah maharnya. Pun istri yang barakah adalah yang paling mudah maharnya.
إِنَّ أَعْظَمَ النِّكَاحِ بَرَكَةً أَيْسَرُهُ مُؤْنَةً
“Pernikahan yang paling besar keberkahannya ialah yang paling mudah maharnya” (HR. Ahmad)
مِنْ يُمْنِ الْمَرْأَةِ تَيْسِيرَ خِطْبَتِهَا وَتَيْسِيرَ صَدَاقِهَا وَتَيْسِيرَ رَحِمِهَا
“Sesungguhnya di antara tanda keberkahan istri adalah mudah meminangnya dan mudah/ringan maharnya serta mudah rahimnya” 
(HR. Ahmad; hasan)

Mudah maharnya bukan berarti harus murah. Misalnya seperti yang sering terjadi di desa, mahar 100 ribu rupiah. Tidak harus seperti itu. Sebab dalam praktiknya, seperti diriwayatkan Aisyah radhiyallahu ‘anha, mahar Rasulullah kepada para istri beliau rata-rata sebesar 12,5 uqiyah. Kalau diuangkan di zaman sekarang sekitar Rp 100 juta. Namun tidak sedikit pula sahabat beliau yang menikah dengan mahar yang relatif murah. Abdurrahman bin Auf radhiyallahu ‘anhu sewaktu menikah di Madinah, maharnya adalah emas seberat sebuah biji. Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu sewaktu menikah dengan Fatimah radhiyallahu ‘anha, maharnya adalah baju besi. Bahkan ada sahabat yang maharnya adalah sepasang sandal, ada pula yang maharnya hanya sebuah cincin besi.
Jadi mahar itu intinya yang diridhai istri. Sedangkan mudah adalah yang sesuai dengan kemampuan calon suaminya serta tidak sulit untuk mencarikannya. Sebab ada yang maharnya tidak semahal mahar sahabat tetapi sulit mencarinya. Misalnya uang tunai 31.122.014 rupiah karena nikahnya pada tanggal 31 Desember 2014.
Jika kita lihat maharnya para sahabat, baik yang mahal maupun yang murah, semuanya mudah. Tidak ada yang sampai mempersulit diri. Yang maharnya ratusan dirham, ternyata mahar itu mudah bagi calon suaminya. Dan sering kali Rasulullah mempermudah mahar pernikahan sahabat beliau dengan mengatakan kepada calon suami “berikanlah suatu mahar untuk istrimu” lalu sahabat tersebut menjawab, “aku tidak punya apa-apa”. Lantas Rasulullah memberikan solusi yang mudah bagi sahabat tersebut. Dengan menyarankan apa yang ia miliki sebagai mahar. Entah itu baju besi. Bahkan kalau tidak punya sesuatu akhirnya maharnya cincin besi atau mengajarkan hafalan Al Qur’an.
Jadi untuk para calon istri, mudahkanlah maharmu. Insya Allah barakah pernikahanmu.
Di tulis oleh : Muchlisin BK
Dari :http://webmuslimah.com/mahar-yang-paling-barakah/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bila Handphone Berbunyi Ketika Shalat Apa yang semestinya dilakukan bila handphone kita berbunyi karena ada yang menelpon ketika kita sedang shalat? Menjawab telepon? Mengambilnya dari kantong lalu mematikannya? Bagaimana bila telepon rumah? Membatalkan shalat? Atau dibiarkan saja berbunyi sampai mati sendiri? Kita simak fatwa-fatwa dari para ulama berikut ini: Fatwa 1 Bagaimana hukum tentang telepon yang berdering ketika shalat dengan ringtone, sedangkan ringtone-nya itu berupa lagu barat yang haram atau makruh. Bagaimana hukumnya jika pemilik telepon itu sengaja tidak mematikannya? Padahal dimana-mana sudah ditempel sticker larangannya, imam pun melarang, orang-orang pun melarang, namun sebagian orang tidak mempedulikannya. Lalu bagaimana pula hukumnya jika tidak sengaja? Syaikh Abdullah Al Faqih -hafizhahullah- menjawab: الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعـد: Setiap muslim wajib untuk bertaqwa kepada Allah dalam setiap hal. Wajib pula b